Bukan Akhir Sebenarnya, Iya Kan....??? (ini november sudah menjadi penghujung tahun)

Ini sudah beberapa hari atau minggu atau bulan atau bahkan abad (terlalu berlebihan), sejak kata itu terucap. Sudah, selesai, tapi belum berakhir. Aku yakin, masih ada kesempatan untukku atau untukmu dan untuk kita saling berjuang, mungkin bukan sekarang, nanti, iya suatu saat kita bisa saling berjuang lagi saat Tuhan memberikan kesempatan itu kepada kau dan aku, dan tentu saja kita, untuk saling menggenggam meskipun masih dinaungi perbedaan yang sulit untuk mendapatkan persamaan.

Entah, aku lupa kapan tepatnya kita benar benar berpisah, karena sampai detik ini yang aku tau, kamu masih bersamaku. Ah, sedih memang jika harus mengingat detik detik yang kita lewati untuk saling mempertahankan harus kandas diterjang perbedaan (perbedaan pemikiran yang kongkrit). Namun Tuhan sepertinya lebih menginginkan kita untuk seperti ini, karena begitu ironi saat dua orang saling mendoakan dengan menyebut nama Tuhan dan dengan keinginan yang berbeda, atau saling memeluk (bayangan) karena sudut yang tak mungkin mudah untuk dipertemukan. Kita, menyedihkan bukan? Tapi ini lebih indah dari kisah Juliet dan Romeo bagiku.

Sayangnya, sebuah kenyataan memang harus aku hadapi, kau dan aku bukan lagi kita. Bagaimana bulan November yang indah harus aku lewati dengan penuh ratapan, apa kau tau? Apa kau juga merasakan mendungnya bulan November itu? Ah. Tapi ini bukan sebuah akhir bukan? Aku tau kamu masih di belakangku, menjagaku, bahkan masih menggenggam tanganku. Kau tak benar benar pergi bukan? Kau masih untukku, iya itu harapku.

Dan, untuk semua yang kau berikan selama mempertahankanku, aku berterimakasih.  Untuk penghujung tahun ini, terimakasih untuk masih bersamaku, manis sekali bisa menghabiskan akhir tahun ini untuk lebih dekat denganmu, sekalipun tak ada kita diantara kau dan aku. Mungkin Tuhan menginginkan hal yang lain?

Hai orang hebat, kamu masih satu satunya orang yang bisa membuatku menangis dan tersenyum bersamaan di waktu yang sama, seperti hari ini. Kamu masih menjadi terbaik yang pernah (dan masih?) aku miliki. Untuk akhir tahun dan untuk mengawali tahun baru ini, doaku selalu menyertaimu, pelukanku masih untukmu, semoga tahun 2015 memberikanmu lebih banyak waktu untuk bersama orang orang yang kamu sayangi dan menyayangimu. Semoga tahun 2015 masih menorehkan namaku disetiap doamu, masih mengingatkanmu kepadaku di pagi dan malam saat kau terbangun dan akan terlelap di tidurmu, semoga aku masih menjadi bagian dari sebab bahagiamu dan semoga kau tak berjalan meninggalkanku terlalu cepat.

Cerita itu belum berakhir bukan?
Ah, sepertinya aku masih padamu.

(Bulan november ini sudah menjadi penghujung tahun bagiku sepertinya) 

@Vaa