Kamis, 23 April 2015

Ayu Tergeletak di Ranjang, Djenar Maesa Ayu Menunggu Giliran (Sebuah Puisi Centil)

Ayu Utami tergeletak di ranjang

Sehabis kulahap beberapa jam semalam

“Jangan Main-main dengan Kelaminmu,’’ teriak Djenar Maesa Ayu lagi.

Ya ya, aku hanya  inginkan odenya Dinar Rahayu

Setelah dicumbu Wajah sebuah Vagina-nya Naning Pranoto

“Jangan main-main dengan kelaminmu,’’ teriak Djenar Maesa Ayu.

Ini gaya

Bersih, estetik dan mendidik

Ada keterbukaan, ada kejujuran dan kelembutan

Yang bermain-main di sekitar selangkangan.

Sayup-sayup di ujung senja kudengar Taufik Ismail marah-marah;

‘’ini bukan karya sastra! Ini pornografi!’’.

Aku memandang Naning Pranoto

Oh,  wajah sebuah vagina akan kucumbu lagi nanti malam



Keterangan:

Buku :

Wajah Sebuah Vagina  -   Naning Pranoto

Jangan Main-main dengan Kelaminmu -  Djenar Maesa Ayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar