Sabtu, 28 November 2020

Sebuah Nota Rindu

 


Sendiri kutepis rasa sepi dihati ini, meski perihnya masih jua menghantui

namun kan tetap kucoba tuk tegar berdiri, karena kini telah kutemukan sang pelipur hati…

Cinta... hadirmu telah cukup memberi arti
semarak hari kulalui kini, meski diujung jalan kegelapan menanti
tapi setidaknya ‘satu yang pasti’ cahaya menyala kembali dihatiku yang redup…
setitik terangmu telah menerangi jalanku yang gelap dan sunyi…

Cinta… tiada kata yang pantas kuucap, selain kata “terima kasih tak terhingga”
walau kini kau jauh dari tatapanku, angin malam yang membelenggu dingin
berbentur dalam benak rasa rindu yang mendalam
kekosongan jiwa yang hampa, rinduku akan dirimu merasuk dalam dunia mimpiku

dengan sebias harapan tanpa batas menanti sesosok yang tak kunjung tiba
sejenak kutengadah sembari tangan bersedekap memohon waktu sedetik untuk bertemu dengan bayanganmu

apakah esok sang mentari sudi menghantarkan salam serta rinduku kepadamu
ataukah sang malam dapat menghadirkan dirimu dalam mimpiku…

kan selalu kusemat ditempat terindah rinduku padamu sampai kita bersua lagi…

*29.11.2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar