Jumat, 17 Juni 2022

Sebuah Doa

Tuhan dalam hidup yg sebentar ini, terkadang aku meminta begitu banyak hal kepada-Mu. Terkadang juga permintaanku begitu memaksa dan egois. Tak jarang aku meminta segala kebaikan yg begitu muluk.

Aku lupa bahwa engkau melengkapi kehidupan ini dengan sisi hitam dan putihnya. Aku lupa untuk memintamu meluaskan hatiku pada keadaan-keadaan sulit yg akan dan pasti aku lewati. Bahkan karena aku yg terlalu sering meminta, aku pun sering kali lupa untuk berterima kasih kepada-Mu atas segala hal yg kau berikan dalam hidupku.

Tuhan maaf, karena aku sering kali lupa bahwa hidup ini hanya cerita yg sebentar saja. Aku seringkali abai pada segala kebaikan-Mu namun selalu cepat marah dan tidak terima atas segala keadaan pahit yg ingin kau ajarkan kepadaku. Maaf Tuhan, karena dalam hidup yg sebentar ini aku sering berjalan dengan begitu angkuh dan tidak tahu diri. Aku seringkali bersikap dengan begitu egois dan sulit untuk berbesar hati. Namun engkau tidak pernah sejengkalpun meninggalkanku.

Kau selalu dengan kasih sayang-Mu melindungiku dan menjaga langkahku. Semarah apapun aku pada garis kehidupanku engkaulah Tuhan yg selalu membersamaiku. Maaf karena dalam hidup yg sebentar ini aku masih terlalu bodoh untuk menjadi hambamu yg baik. Tuhan, terima kasih karena selalu membelajariku akan makna hidup meski tak jarang aku menerimanya dengan perasaan marah dan kecewa atas keadaanku sendiri.

Maka Tuhan, dalam hidup yg sebentar ini aku sungguh-sungguh berserah atas segala hal yg berada diluar kendaliku. Aku berserah kepadamu atas apa-apa yg memang harus melukaiku. Aku berserah kepada-Mu Tuhan untuk apapun dan bagaimanapun kehidupanku.

Sebab engkau satu-satunya yg akan selalu mengasihiku dan tak akan meninggalkanku sendirian. Sebab engkaulah satu-satunya yg akan selalu mencintaiku dan tak akan pernah memberiku kekecewaan. Maka dalam hidup yg sebentar ini Tuhan, ingatkan aku untuk selalu belajar mencintai-Mu. Ingatkan aku untuk selalu berluas hati atas segala keadaanku.

Sabtu, 28 November 2020

Sebuah Nota Rindu

 


Sendiri kutepis rasa sepi dihati ini, meski perihnya masih jua menghantui

namun kan tetap kucoba tuk tegar berdiri, karena kini telah kutemukan sang pelipur hati…

Cinta... hadirmu telah cukup memberi arti
semarak hari kulalui kini, meski diujung jalan kegelapan menanti
tapi setidaknya ‘satu yang pasti’ cahaya menyala kembali dihatiku yang redup…
setitik terangmu telah menerangi jalanku yang gelap dan sunyi…

Cinta… tiada kata yang pantas kuucap, selain kata “terima kasih tak terhingga”
walau kini kau jauh dari tatapanku, angin malam yang membelenggu dingin
berbentur dalam benak rasa rindu yang mendalam
kekosongan jiwa yang hampa, rinduku akan dirimu merasuk dalam dunia mimpiku

dengan sebias harapan tanpa batas menanti sesosok yang tak kunjung tiba
sejenak kutengadah sembari tangan bersedekap memohon waktu sedetik untuk bertemu dengan bayanganmu

apakah esok sang mentari sudi menghantarkan salam serta rinduku kepadamu
ataukah sang malam dapat menghadirkan dirimu dalam mimpiku…

kan selalu kusemat ditempat terindah rinduku padamu sampai kita bersua lagi…

*29.11.2020

Senin, 10 Desember 2018

CINTA Lagi??? Tentu Saja.


Teruntuk mereka yang sedang jatuh cinta, dalam buaian cinta, dan mereka yang berjuang mengepakkan sayap cinta.
Hai, bagaimana kabar hatimu?
Baiklah, tak perlu dijawab. Aku sudah cukup mengenali isi hati, apalagi isi hati yang berkawan dengan cinta.
Bagaimana dengan yang jatuh cinta? Hati sepertinya lebih merasakan banyak hal baru dan tercampur aduk kan? Ada rasa bahagia, takut, menyenangkan, sedih sendiri, galau dan rasa yang tak banyak bisa diungkapkan dengan kata kata. Aku benarkan? :)

Lalu, bagaimana yang sedang dimabuk asmara dalam buaian cinta? Ah ya aku tahu, tak ada hari yang lebih indah saat kamu menemukan senyumnya, mendengar gelak tawanya atau sekedar melihatnya melambaikan tangan. Harimu sepertinya sangat indah saat dipenuhi cinta ya kan? Ah tak perlu tersenyum seperti itu, aku tahu rasanya :)

Dan apa kabar kamu yang sedang berjuang mengepakkan sayap cintamu? Kamu sedang berjuang sendiri, apakah dia yang dulu selalu berusaha membuatmu bangkit kini menghilang? Lalu kamu, iya, kamu masih berlari mengejar sesuatu yang berhenti namun tak dapat kamu raih? Hmm bagaimana denganmu yang ingin melepaskan tapi tak semampu itu untuk melupakan? Atau kamu, masih saja menanti uluran tangan itu untuk mengajakmu kembali berjalan bersama sedangkan dia sudah berlari jauh di hadapanmu? Bagaimana rasanya? Ah sudah, aku tahu. Lelah bukan? Kadangkala hatimu merasa kamu ingin menghentikan semua yang sia sia untuk kamu lajutkan. Berhenti untuk terus berusaha memperjuangkan cintamu, usaha yang sia sia untuk kembali masuk dalam hidupnya. Tapi di lain sisi kamu juga ingin berhenti untuk melangkah maju, karena kamu pun tahu itu sia sia untuk melupakannya, takkan pernah berhasil kamu lakukan. Wah, benarkah yang aku ungkapkan? Sedih sekali jika memang seperti itu.
Garis bawahi ini, aku bukan ahli cinta. Tapi percayalah, aku berusaha mengerti cinta.

Baiklah, mari kita samakan pandangan dulu tentang apa itu cinta. Cinta, menurutmu apakah itu? Ah takkan berhenti disatu halaman jika kita mendefinisikan cinta dari semua pandangan manusia bumi ini, ya kan? Menurutku kamus bahasa manapun takkan mampu mendefinisikan cinta sesuai dengan kata hati manusia, karena setiap hati manusia memiliki definisinya sendiri.

Untuk mereka yang sedang jatuh cinta, mungkin cinta itu seperti  roller coaster penuh sensasi saat cinta membawamu melambung tinggi, rasa takut jatuh itu ada, tapi kamu tetap menikmatinya. Atau bisa diumpamakan seperti ini, saat kamu jatuh cinta, otakmu mengatakan jatuh dari ketinggian itu sakit, tapi hatimu yakin kamu bisa terbang. Kok kamu tersenyum sendiri, menyadarinya yah? :D

Untuk mereka yang sedang dalam buaian cinta, cinta itu seperti mimpi yang diawetkan tak ada rasa takut untuk terjaga. Menikmati hari hari bersamanya, seperti kamu dan dia tak memerlukan orang lain lagi untuk tetap bahagia. Membayangkan wajahnya saja membuatmu selalu ingin tersenyum. Setiap kali kamu menutup mata, wajahnya lah yang kamu lihat. Memikirkannya, sepertinya bukan hal yang membosankan. Cinta memang obat yang manjur, tapi ingat terlalu banyak dosis kamu bisa gila, atau mati :D
Untuk mereka yang cintanya terhempas jarak, cinta itu pelukan dalam doa. 

Cinta itu perjalanan, dan pertemuan adalah perhentian yang paling dinantikan. Cinta itu sebuah cerita, saat jarak menjadi sang antagonis, hey tapi ingatlah kau yang menjadi bagian cerita itu tetaplah pemeran utama, yang akan selalu berakhir bahagia :’) apa? Tentu saja, ini kisahku, aku pernah mengalaminya.
 
Untuk mereka yang memiliki cinta paling menyakitkan, menurutku. Saat sama sama saling cinta, namun harus mengalami perbedaan. Cinta beda kasta. Cinta beda usia. Cinta beda alam, oh yang ini tentu saja harus kau abaikan. Heheh. Dan beda beda yang lain. Cinta adalah perjuangan, yang akan indah saat bisa saling meleburkan. Lalu, bagaimana dengan cinta beda agama? Cinta adalah malam malam dimana saat saling berdoa kepada Tuhan ‘yang mereka bilang berbeda’, meyakini sebuah hal, bahwa sebenanya Tuhan yang menciptakan, Tuhan yang memberi takdir dan memberikan jodoh adalah zat yang sama, Tuhan yang satu. Mungkin sekarang mereka yang dalam kisah ini adalah perbedaan, namun siapa yang tahu takdir Tuhan? Mungkin suatu saat nanti takdir Tuhan yang akan menyamakan dan meleburkan perbedaan mereka. Semoga saja. Hmm, kau mengingat sesuatu tentangku lagi  ya? Iya aku mengalaminya :’)

Dan untuk mereka yang jatuh cinta diam diam, cinta adalah rasa bahagia saat kamu menangkap senyuman dan menyimpannya untukmu sendiri. Atau saat jantung berdegub lebih keras saat kamu sedang asyik memperhatikan dari jauh namun sedetik kemudian yang sedang diperhatikan menangkap basah kegiatan diam diammu, kamu tersenyum dan mengalihkan pandanganmu. Ahahah lucu sekali ya? Tapi jatuh cinta seperti bukanlah hal yang selalu indah. Bagaimana kamu hanya bisa menyimpan semua rasamu sendiri, bahagia, bahkan sedihmu. Terlalu takut untuk mengungkapkan? Kurasa bukan, mungkin kau hanya ingin menikmati cinta ini sendiri. Atau kau hanya takut menerima reaksi yang akan muncul saat cinta itu terungkapkan.

Lalu, untuk mereka yang cintanya harus bertepuk sebelah tangan. Cinta mungkin seperti bunga mawar yang sangat indah namun penuh duri. Kau berusaha terus menggenggam keindahannya, tapi tentu saja itu justru melukai dirimu sendiri. Ah bertahanlah engkau yang mengalaminya. Coba bayangkan saja, saat cintamu itu tak lagi bertepuk sebelah tangan, luka yang tadinya kau rasakan akan ada yang menyembuhkan :)

Lalu, sudah kau tangkapkah apakah sebenarnya cinta itu?
Bagaimana dengan pendapatku ini, cinta tetaplah cinta, mau diungkapkan atau tidak, mau membahagiakan atau tidak, diperjuangkan atau tidak terbalas, itu tetaplah cinta. Cinta memiliki artinya sendiri. Memiliki warnanya sendiri, bahkan saat dunia berwarna hitam dan putih, cinta tetap akan berwarna merah jambu ;)

Cinta itu seperti sayap. Cinta akan membawa setiap orang terbang dalam angan. Membawanya lebih tinggi saat kepakan sayap cinta itu menguat. Menjatuhkannya dengan sangat menyakitkan saat sayap sayap cinta itu tak lagi mampu terbang, saat salah satu sayapnya tak mau lagi berusaha untuk mengepak bersamaan, atau saat sayap itu harus terpisah dan terbelah. Karena cinta, bukan selamanya untuk bahagia bukan? Bahkan saat kamu jatuh cinta, kata ‘jatuh’ telah memperingatkanmu, kau bisa jatuh kapan saja. Namun, jatuh cinta tetaplah menyenangkan, kau takkan pernah lelah untuk merasakannya, sekalipun kau telah jatuh berkali kali sakitmu akan hilang saat kau menemukan obatnya, cinta.

Bagaimana? Cinta itu rumit yah? Tapi kau takkan pernah menyesal mengalaminya.

Hey, aku masih bukanlah ahli cinta. Aku juga bukan peri cinta. Aku masih saja orang yang ingin mengerti cinta. Orang yang bahagia bisa berkenalan dengan cinta, dengan jatuh dan mencinta, dengan rasa luka dan bahagianya bagaimana disembuhkan oleh cinta.
Jangan takut jatuh cinta ya, merasakannya adalah sebuah keajaiban. Mengungkapkannya adalah sebuah perjuangan. Dan bisa merasakan dicintai adalah anugerah. Lalu, bisa saling mencintai adalah kebahagian yang takkan pernah ingin kau tuntaskan :)
Bukan peri cinta.
                                                                          Dengan penuh rasa cinta,
                                                                                                    Vaa 

MENEMUKANMU

Menemukanmu seperti menemukan angka di saat aku berenang di dalam lautan abjad.

Menemukanmu adalah seperti bermain di pantai, saat Aku mencari kerang dan menemukan mutiara di dalamnya.

Menemukanmu adalah sebuah perjalanan berhenti menerka, karena takdir Tuhan terlalu indah untuk diterka. Sekalipun untuk aku yang terlalu banyak menerka.

Menemukanmu adalah sebuah definisi bahagia yang sangat sederhana.

Menemukanmu adalah yakin begitu saja tanpa terlalu banyak jika.

Menemukanmu adalah seperti perjalanan Hajar mencari air zam-zam, berlari dulu dari Shafa ke Marwa hingga tujuh kali, namun ia ternyata ada begitu dekat.

Menemukanmu adalah soal percaya kepastian janji Tuhan.

Karena menemukanmu barangkali adalah jawaban atas hati yang telah rela pada apapun yang diberikan Tuhan.

Minggu, 05 November 2017

Sebuah Pemikiran Saja

Sahabat... apa yang terlintas dibenak kalian dengan satu kata itu???

Apakah dalam hidupmu sudah menemukan dan memiliki sahabat?? jika belum, akankah kamu pergi ke pasar, kesebuah toko atau pun kesebuah cafe dan tempat-tempat ramai untuk mencari dan menawar seseorang untuk hadir dalam hidupmu?

Sadarlah gaes, Sahabat itu tidak bisa dicari dan ditawar, mereka datang dengan penuh rasa ikhlas, rasa cinta, kasih sayang dan tanpa pamrih dengan sendirinya. Dan rasa-rasa itu yang siap menemani kita saat senang maupun sedih. Selalu memberi jalan keluar dan saran saat kita dihadapkan dengan masalah. Selalu memberi sandaran bahu saat kita tertimpa musibah. Selalu menghibur saat kita bersedih. Selalu memberi inspirasi dan berbagi kebaikan. selalu memberi semangat saat kita mulai menyerah. Dan selalu berempati dalam keadaan apapun.

Sahabat adalah mereka yang selalu ada, selalu mencela tapi juga tak pernah membiarkan hati kita terluka. Sahabat itu ibarat mata dan tangan, saat mata menangis maka tangan akan mengusap. Saat tangan terluka maka mata akan menangis. Sahabat bukan mereka yang menghampiri kita ketika sedang butuh, namun mereka yang tetap bersama kita ketika seluruh dunia mulai menjauh. Sahabat adalah seorang yang mampu memahami kita tanpa kita minta, yang bisa mengerti dan menerima kita dalam keadaan apapun. Sahabat tidak menyembunyikan kesalahan kita demi menghindari perselisihan, justru dengan kasihnya dia akan memberanikan diri untuk menegur dan mengiringi kita dalam memperbaiki kesalahan.

Dalam persahabatn itu layaknya sebuah hubungan, tak akan selalu menemui jalan mulus. Di sana banyak kerikil tajam dan bebatuan yang akan kita lalui. Ketika hal itu terjadi tetaplah berjalan beriringan dan saling menopang, saat itulah sebuah persahabatan diuji dan akan semakin kuat. Dalam sebuah persahabatan tak ada kata selesai, walaupun saat waktu dan jarak mulai menjadi pembatas. Bersama sahabat, hidup menjadi lebih nyata untuk dilalui. Galau, sedih, keluh kesah, masalah semuanya larut hilang begitu saja. Meskipun berhari-hari, berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun tidak akan bertemu, sahabat akan selalu dekat. Karena sahat yang tulus itu selalu di hati.

Gak semua orang dapat merasakan kehangatan seorang sahabat, saat kalian mulai tertawa bersama, menikmati hari bersama, menghabiskan malam bersama, bahkan sampai kalian harus berjuang dan saling menguatkan. Terimakasih buat kasih, sayang dan cinta kalian. kalian adalah rejeki dari Tuhan dalam kehidupan nyata.


-Vaa-

Selasa, 19 September 2017

Live, Laugh, LOVE, Laugh, Lost

Semua begitu indah....
Kita selalu membuat satu sama lain bahagia, nyaman dan tertawa, sampai dimana kita membuat kesepakatan dan berkomitmen untuk kita tidak kehilangan satu sama lain (pada saat itu). Sampai dimana aku merasakan kasih sayang itu, kasih sayang yang kau berikan adalah hal termanis, terindah dan aku selalu berharap itu tak akan berubah. We are addicted to each other. Aku tak pernah menyangka bahwa ternyata kita akan sedekat dan merasa lengkap (cukup gila sebenarnya, bukan lagi cukup, sudah gila).

Saat menulis tentang ini, hatiku pun bertanya, "where have you been?"
Aku tidak akan pernah lupa pada awal pertemuan kita. Dimulai dengan senyuman manis dan tangan yang kusambut dengan lemah lembut. Begitulah saat pertama kali kita bersentuhan. Ya, semua dimulai dengan "hay". Senyuman manis penuh ketegangan dan rasa malu-malu, itu yang terasa mengaliri diriku. Aku pun tegang. Sebisa mungkin, aku berusaha untuk menahan maluku. Jantung berdebar. Aneh! Padahal, baru kali itu kita bertemu sebagai kawan.

Aku tidak akan pernah lupa canda tawa kita, tangis kita, bisikan-bisikan kita, sampai hal-hal gila dan sangat gila yang kita bersama lakukan (dan itu terlalu gila).

Namun, sayang...tidak ada apapun di dunia ini yang bertahan selamanya, termasuk kebersamaan kita.

Semua berjalan begitu indah, begitu sempurna. Seharusnya aku, kamu, kita tahu, ketika sesuatu berjalan terlalu sempurna, kita harus berhati-hati, karena hidup itu seperti roller coaster, penuh dengan tanjakan, turunan, twist and twirl.

Setelah itu, kebahagiaan itu, kesempurnaan itu, rasa sayang dan kebersamaan kita yang terlalu kuat, ternyata adalah bumerang buat kita sendiri. Seiring waktu, kamu berubah, aku berubah, dan kita semua berubah (apakah kamu nyaman dengan hal ini sekarang?)

Dan sekarang, aku, kamu, kita, tidak lagi satu. Aku adalah aku yang sekarang dengan pandangan hidupku yang baru. Dan masing-masing dari kita telah menjadi individu yang berbeda. Aku rindu kamu yang mengucapkan "cinta".

Semua mengalir begitu lancar. Apakah ini hanya aku? Apa kamu juga merasakan hal yang sama? Apa kita memikirkan hal yang sama? Pertemuan kita adalah kejutan yang akhirnya membuat kita tenggelam, dalam kasih sayang yang merubah hal menjadi gila, tak wajar menjadi wajar.

Aku merasa kita seperti fairytale yang nyata dalam duniaku tentunya. Kita seperti timbangan. We balance each other. Setiap hari kita mulai dengan saling mengucapkan "Good morning, Love." Dan seperti biasa, kita mengakhirinya dengan mengucapkan kata-kata sayang sebelum menggeletakkan handphone dan memejamkan mata.
 "Good night, i miss you"
"Good night, Love"
Kata-kata itulah yang selalu kita ucapkan untuk memulai dan menutup hari-hari kita.

Kamu seperti narkoba. I'm addicted to you. (tidak untuk sekarang, mungkin)

Terima kasih, kamu telah memberikan dan mengajarkan kebahagiaan, walaupun hanya sementara. Namun, itu memberi dampak sangat besar terhadap hidupku. Terima kasih, kamu telah memberikan dan mengajarkan kesakitan pada diriku, karena aku belajar menjadi seorang wanita yang lebih kuat dan tegar (semoga).

Kamu adalah hal terbaik yang pernah hadir dalam hidupku. Andai saja happiness forever berlaku dalam hubungan kita, mungkin sekarang aku tidak akan merasakan hal yang seperti sekarang aku rasakan. Aku tidak membencimu. Tidak akan pernah membenci kamu ataupun dianya kamu. Aku hanya membenci fakta bahwa manusia beradaptasi dan berubah. Sayangnya aku tidak bisa menanggapi adaptasi dan perubahan itu secara dewasa.

Detik ini, aku merasa bahagia.
Detik ini, aku pun merasa sakit.
Sang Doeresha
menjelang senja yang miris
@Vaa...

Senin, 05 September 2016

Kau Belum Menyelesaikannya

Kita adalah doa-doa yang tak perlu diamini oleh takdir, bahkan harapan-harapan kita yang dulu selalu menggebu untuk bersatu telah layu diamini oleh ego kita masing-masing

Kali ini aku hanya bisa memunguti kenangan kita. Yang dulu sempat indah dan selalu indah, bahkan sangat indah. Ketika kau dan aku mulai goyah, seperti saat ini kau tak lagi menjadi lengan yang selalu menahanku dari perpisahan. Bahkan kau tak lagi menjadi bibir yang berkata-kata mengingatkanku betapa kita pernah saling mencinta.

Kali ini takdir benar-benar tak memberikan kita sebuah harapan yang selama ini kita semogakan. Jika Suatu hari nanti ketika aku benar harus tiada
Mungkinkah perjalananku kembali mencarimu dan kau tetap menunggu? Mungkinkah kerinduanku lagi-lagi mencintaimu dan kau masih tabah tak berubah?

Suatu hari ketika kau dan aku bukan lagi kita. Apakah matamu akan masih sama? melihatku penuh cinta tanpa tanda Tanya? Mumujiku penuh puja tanpa mengucapkannya! Apakah masih bisa kulihat semua itu?!

Dulu saat salah satu dari kita tak sengaja saling menyakiti, diantara kau dan aku selalu memaafkan terlebih dahulu. Bahkan kita saling mengawali penyesalan dengan sebuah ciuman, dan kita yang saling egois ini akan lelah dan luluh.

Tetapi sayang, pada saat kau yg memilih pergi terlebih dahulu sebelum keputusanku, aku bahkan tak bisa satu langkah kaki pun untuk pergi menjauh. Aku masih mendekapmu dari belakang tubuh yang kau tegakkan demi cinta yang lain, dan aku masih berharap sebuah pelukan akan berbalik mengarahku.

Akankah kau menyelesaikan kisah kita sebelum kau membagi tubuh dengan yang lain?
Akankah kau pergi tanpa mengawali pami?
Sayang, peluklah aku, sebelum perpisahan benar-benar memintaku.
Sebelum kebencian benar-benar bisa aku pelajari.